Perempuan berkepang ingin menjadi
embun, terbang ke awan, bertamasyah
ke bulan dan singgah dari bintang ke bintang. Namun ketika menyaksikan
putri senja mengurai rambutnya, perempuan berkepang cemburu akan keelokan warna langit yang dijadikannya
payung. Maka perempuan menyembunyikan
senyumnya dibalik mendung.
Malam yang berjalan dari timur, dihadang sebuah
senyuman yang hendak menjelma tangis, segumpal senyuman yang mencari ibundanya yang konon bersayap
kabut.
Lalu malam mencari ibundanya, mendapatkan perempuan berkepang bersayap
bulan. Tetapi bulan tidak bisa terang tanpa adanya malam. Maka untuk menyalakan
lampu langit seusai senja menutup payungnya, malam menghukum perempuan
berkepang dengan menjatuhkannya ke atas selembar daun jati. Ia menjadi embun.