Followers

Thursday, July 8, 2010

Sydney Biennale


Karya ini mengingatkanku kembali kepada impianku dimasa kanak untuk memiliki sejuta kelereng. Memiliki kelereng lebih banyak dari milik teman temanku. Keserakahan dini manusia ?... atau keserakahan dini diriku ?.. hmmm dan seniman ini, membuatnya nyata, menjadi permainan logika dan nostalgia. Dimana logika kita mengikuti titik titik setiap bola, menyusuri jalan jalan kecil dalam peta imaginasi, menuju kanak kanak bernostalgia. Atau merupakan telur dari angkasa yang jatuh direruntuhan bekas pabrik kapal disuatu pulau kecil di kota Sydney.

Aku lupa siapa senimannya. Meskipun aku sangat pingin tahu siapa pembuatnya agar aku bisa memberikan rasa hormatku, tetapi aku puas hanya dengan narasi dan rayuan bola bola logam nya. Ajaib, susunan sederhana bola bola ini hampir menyerupai susunan bebukitan di dadaerah barat NSW atau gurun di Australia Selatan ; setiap pojok ada sekumpulan bukit dan ngarai, setiap kumpulan itu menyerupai kelopak bunga atau mirip gugusan bintang. Setiap kelopak bunga dan gugusan bintang menawarkan pintu dongeng yang menanti imaginasi setiap pemandangnya untuk dibuka. Ada gugusan yang membuat aku senyum, ada pula gugusan yang membuat aku mengingat sesuatu yang tidak seharusnya aku tersenyum.

No comments:

drawing

drawing

drawing

drawing



GREETING

Welcome to my little world, it is a world within a world, within my dream, within my drawing and painting. An artist is an artist, wether you were born like that or like this. Art is to make or not to make.