Malam ini sayang, dongeng lilin - kekupu,
di musim gugur kelabu.
Cerita bermula dengan jatuhnya daun akasia .
Maka dari sebuah layar selebar saputangan, mereka keluar menjadi bayang bayang bermain api lingkaran.
Yang elok berkedip dan yang api bergoyang.
Dari jendela kau lihat gerimis cantik. Bagai rambut kekasihmu berderai dan lunglai.
Sedang ditaman, hanya sunyi dan reranting tanpa daun yang kesepian,
kabut merantau dari bukit ke bukit menuju entah.
Pada layar sapu tangan, sepasang angsa berpelukan.
Ada debar, tetapi pasrah mengubur ketakutan.
Maka diatas rerumput kau cium gerimis.
Karena dongeng ini belum juga usai.
Maka, aku tulis tangisnya dalam buku catatan luka.
Sambil mengumpulkan kerikil dan kulit kerang ditepian sungai.
( Sydney, June 1010 )
di musim gugur kelabu.
Cerita bermula dengan jatuhnya daun akasia .
Maka dari sebuah layar selebar saputangan, mereka keluar menjadi bayang bayang bermain api lingkaran.
Yang elok berkedip dan yang api bergoyang.
Dari jendela kau lihat gerimis cantik. Bagai rambut kekasihmu berderai dan lunglai.
Sedang ditaman, hanya sunyi dan reranting tanpa daun yang kesepian,
kabut merantau dari bukit ke bukit menuju entah.
Pada layar sapu tangan, sepasang angsa berpelukan.
Ada debar, tetapi pasrah mengubur ketakutan.
Maka diatas rerumput kau cium gerimis.
Karena dongeng ini belum juga usai.
Maka, aku tulis tangisnya dalam buku catatan luka.
Sambil mengumpulkan kerikil dan kulit kerang ditepian sungai.
( Sydney, June 1010 )
No comments:
Post a Comment