segelas getah enau,
aku merindumu dimusim gugur dikotamu
atau musim semi ditepian sungai.
Dibukit ada gerimis dan hujan menindas jejak jejak kita
mematahkan reranting kenangan seharum kenanga
Aku bayangkan engkau hamparan rumput pagi
ditinggalkan kabut
menjelma pelangi
Engkau selaksa asap dupa menyusup jalan cukup roda dua
memasuki jendela
menjamah tidurku terjaga
Disini aku nyalahkan seribu lilin
Malam runcing
dan aku, seekor babi tergeletak dikandang teramat dingin.
No comments:
Post a Comment